Apa Perbedaan Antara Kebahagiaan dan Kesenangan?

Apa Perbedaan Antara Kebahagiaan dan Kesenangan?
Temukan jawabannya dalam 50 detik.
Kebahagiaan dan kesenangan adalah dua kata yang bersifat substitutif (dapat saling menggantikan) karena dianggap sebagai sinonim. Keduanya sering menjadi tujuan hidup yang selalu ingin dicapai oleh setiap orang. Meski demikian, ternyata kebahagiaan dan kesenangan memiliki perbedaan mendasar yang tidak banyak dipahami. Tidak jarang, seseorang mengganggap kebahagiaan sebagai kesenangan atau sebaliknya. Melansir dari Differencebetween.com, inilah bentuk kebahagiaan dan kesenangan sesungguhnya.
(Foto: Pressfoto/ Freepik.com)
Perbedaan mendasar antara dua kata ini adalah bahwa kebahagiaan mengacu pada keadaan yang memiliki kaitan motivasi secara internal sedangkan kesenangan lebih termotivasi secara eksternal. Kebahagiaan muncul karena adanya dorongan dari dalam diri atau pikiran yang merasakan stimuli senang atau gembira. Kesenangan merupakan perasaan senang atau gembira yang didapatkan dari stimuli luar. Durasi kebahagiaan biasanya berlangsung lama karena bergantung pada kondisi diri tetapi kesenangan biasanya bertahan sesaat sesuai dengan kejadian apa yang tengah memengaruhi.
Kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri sendiri. Banyak penelitian yang mengaitkan tingkat kebahagiaan seseorang dengan kelangsungan hidup dan terbukti bentuk emosi ternyata dapat berperan sebagai imun alami tubuh. Seseorang yang hidup dengan tindakan dan keyakinan dalam kesesuaian lebih cenderung merasa bahagia. Tetapi bukan berarti hanya dengan pengalaman baik saja, bahkan situasi yang buruk pun tidak menghalangi seseorang merasakan kebahagiaan. Contohnya, ketika seseorang merasakan kebahagiaan berkumpul bersama keluarga, perasaan tersebut berubah sebagai kenangan yang membuat perasaan senang meski pun tidak lagi berkumpul bersama keluarga. Bentuk perasaan bahagia seperti ini tentu saja akan bertahan dalam waktu yang lama.
(Foto: Benzoix/ Freepik.com)
Kesenangan didefinisikan bahwa perasaan senang namun bukan sebagai kebahagiaan. Kesenangan sangat bergantung pada faktor eksternal sebagai stimulinya dan berlangsung sesaat. Contohnya, saat seseorang menyantap kelezatan makanan yang merangsang panca inderanya akan hilang setelah menghabiskan menu tersebut. Kesenangan juga dapat seseorang peroleh ketika mengenakan riasan yang membuat tampilan wajahnya sempurna tetapi akan hilang ketika seluruh riasan tersebut luntur. Apabila seseorang ingin merasakan kesenangan setiap saat maka dirinya harus mempertahankan kondisi yang baik dan menghindari situasi-situasi buruk. Kesenangan justru lebih sulit didapatkan dibandingkan kebahagiaan karena peran faktor eksternal yang tidak terkontrol.
(Tiur Kartika, Foto: Huffingtonpost.com)
Artikel Asli
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==